Indramayu, Faktaperistiwanews.co.id – Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang patut untuk dilestarikan. Tradisi dan adat istiadat merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya, dengan perkembangan zaman dan modernisasi, banyak tradisi dan adat istiadat yang kadang salah diartikan.
Salah satu tradisi yang perlu dilestarikan adalah tradisi warisan dari para leluhur selepas musim panen sadon yakni mengadakan syukuran kepada tuhan yang maha esa dengan budaya masing-masing yang berada nusantara.
Hal ini menjadi tradisi tersendiri di beberapa daerah kususnya di kabupaten Indramayu yang merupakan penduduknya penghasil padi terbesar di Indonesia seusai panen raya biasanya mengadakan unjungan dan arak-arakan ogoh-ogoh.
Namun hal ini kadang menjadi pemicu awal dari permasalahan antar tetangga bhakan antar desa dikarnakan kurangnya komunikasi dan persiapan yang matang dari panitia pelaksana unjungan.
Belum lama ini dua kali terjadi kerusuhan saat mengadakan karnaval ogoh-ogoh arak-arakan yang mengelilingi desa di kecamatan sliyeg, mirisnya korban dari kerusuhan adalah menonton yang turut sedang menyaksikan kegiatan tersebut.
Dalam dua tayangan vidieo yang sempat viral di media sosial Facebook dan Tik Tok salah satu vidieo melihatkan penonton di kroyok bhakan di injak-injak oleh peserta karnaval ogoh-ogoh.
Saat dikonfirmasi awak media Danramil 1607 Sliyeg Letda Cke Anton Susilo S.Kom membenarkan ada kejadian tersebut dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian sektor Sliyeg dan pemdes setempat untuk menindaklanjuti dan mengadakan musyawarah.
“Kami TNI hanya membantu melaksanakan pengamanan saat ada pesta rakyat namun yang kami sesalkan pihak pelaksana penanggung jawab kurang memerhatikan seluruh peserta Ogoh-Ogoh sehingga banyak diantara mereka ada yang berjoged dengan pengaruh alkhol”, ujarnya.
Terkait dua korban pengeroyokan yang viral dimedsos kami menghimbau kepada seluruh warga di kecamatan sliyeg agar bijak menyikapinya dan tidak terpancing provokasi sehingga akan merugikan kita semua.
“Informasinya dua korban sudah membuat pelaporan Dumas di polres Indramayu dan kita juga harus percayakan kepada kepolisian semoga para pelakunya bisa diamankan dan di proses secara hukum yang berlaku”, Tambahnya.
Sekali lagi kami atas nama Forkopimcam Sliyeg menghimbau kepada seluruh masyarakat yang akan mengadakan kegiatan apa pun selalu terlebih dulu berkomunikasi dan pastikan semua panitia baik internal dan ekstrnal bisa bertanggungjawab sehingga kegiatan berjalan lancar.
“Jaga adat budaya waris leluhur memang harus kita lestraikan dan jadikanlah sebagai ajang pererat tali silaturahmi dan wujud persatuan bukan untuk ria-ria yang akirnya menibulkan konflik antar tetangga dan desa”, Imbuh Letda Cke Anton Susilo S.Kom Senin (28/10/2024).
Senada dengan Danramil 1607, Camat Sliyeg Endang lsmiati. Berharap untuk terus menjaga kearifan lokal adat budaya jangan lupa berkoordinasi dengan aparat keamanan pada saat berlangsung kegiatan tersebut agar tetap kondusif
“Kami akan berikan edukasi pemahaman terkait menjaga lingkungan, pelestarikan adat budaya dan wawas kebangsaan serta kenakalan remaja kegiatan akan kami rutinkan dengan menggandeng TNI/Polri dan jajaran terkait di Kecamatan Sliyeg”, Tukasnya.
(Nurpad)